Tuan, lupakanlah..
Tuan...
Pernah terpikir
olehmu kemana arah gurat garis telapak tangan?
Menebak-nebak
siapa dan takdir seperti apa yang berserak.
Pernah tergerak
inginmu menghentikan denting waktu bersama?
Menerka kata
dan perasaan-perasaan yang menemukan kehampaan
Jika tidak,
lupakanlah.
Tuan
Dirimu seperti
angin pada dahan
Membelai lembut
lalu pergi tanpa bekas
Seperti suara
pada tiap denting nada
Terdengar merdu
tapi tak terlihat
Lupakanlah.
Tuan
Pada hujan yang
kau sebut kenangan
aku menemukan
omong kosong bernama cinta.
Semarang, 15 Februari 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar