Sabtu, 12 Maret 2016




Tuan, lupakanlah..

Tuan...
Pernah terpikir olehmu kemana arah gurat garis telapak tangan?
Menebak-nebak siapa dan takdir seperti apa yang  berserak.
Pernah tergerak inginmu menghentikan denting waktu bersama?
Menerka kata dan perasaan-perasaan yang menemukan kehampaan
Jika tidak, lupakanlah.

Tuan
Dirimu seperti angin pada dahan
Membelai lembut lalu pergi tanpa bekas
Seperti suara pada tiap denting nada
Terdengar merdu tapi tak terlihat
Lupakanlah.

Tuan
Pada hujan yang kau sebut kenangan
aku menemukan omong kosong bernama cinta.
Semarang, 15 Februari 2016