Jumat, 01 April 2016



Puisi


Ini puisi
Puisi tentang hati yang merintih
Tentang sakit yang mengiris nurani:
Hey, jangan mencuri

Ini puisi
Puisi kehidupan yang menyendiri
Lebih benarnya sengaja menutup diri:
Ah, untuk apa peduli urusan orang lain

Ini puisi
Dimana hidup tak lagi mudah peduli
Tak ada lagi toleransi
Hingga puisi ini tak tau harus bagaimana agar berarti.


Begitulah Cinta



Begitulah cinta

Ia bagai racun kehidupan

Tak sampai mati, tapi sekarat karenanya

Dan kau tertatih menanggungnya



Begitulah cinta
Ketika ia datang
Seperti ada anak kecil berlarian didada



Dan begitulah egoisnya cinta

Ketika ia pergi

Sesuatu seperti sungai sanggup mendaki bukit-bukit pipimu.